Pagi baru mulai, ketika kami ngantri untuk mengambil bagasi. Rasa kantuk dan letih belum hilang benar diterpa hawa dingin. Sambil bete nungguin bagasi, perhatianku tertuju pada dua petugas bagasi yang dari tadi sibuk memastikan semua bagasi berjalan di atas rel degan benar dan sampai di tangan yang berhak. Beberapa papan pengumuman yang mengingatkan para penumpang bahwa harap hati2 agar memastikan barang yang diambil adalah miliknya, mengingat banyaknya jenis dan warna tas yang serupa. Petugas tadi begitu setianya, hingga tiap kali jatuh segera papan tadi diambil dann ditegakkan. Pekerjaan yang sangat sederhana, tetapi sangat membantu orang banyak, utamanya model kami2 ini yang tak paham bahasa cakap dan tulis kanji. Semangat melayani yang mengagumkan!
Sampai di luar counter tempat di mana kami harus melaporkan kedatangan, seorang wanita muda dengan sigap dan ramah menyambut, sambil memastikan bahwa kami yang dari Indonesia. Segera melakukan dengan cekatan beberapa hal administratif, dan kemudian berjalan setengah berlari sambil memberi isyarat agar kami mengikutinya begerak ke arah bis yang akan mengantar kami ke pusat kota. Tas kami pun ditariknya, tak dibiarkannya kami bersusah diri. Tampaknya dia tahu keletihan yang kami rasakan. Padahal, dengan ditu cukup bagi kami. Semua pergerakan selesai dalam waktu 5 menit. Wah, sama yang tadi, terampil cekatan dan sangat melayani.
Dari atas bis, sempat memperhatikan seorang yang tugasnya memasukkan barang penumpang ke dalam bis, dan membagikan tiket bagasi. Begitu selesai mengerjakan tugasnya dan bis siap berangkat, dia masuk ke dalam bis, membungkuk, dan mengucapkann pidato pendek, entah apa yang diomongkannya. tapi satu kalimat penutup yg saya pahami, ucpan terima kasih. Lalu, turun dari bis, berhenti tepat disamping pintu bis, dan membungkuk lagi sesaat sebelum bis berangkat. Sempat kutolehkan kepala untuk mengikuti apa yang akan dikerjakan si petugas bagasi ini setelah bis pergi. Mengurus antrian penumpang yang masih menunggu bis, sama saja: terampil, cekatan dan sangat melayani. Persis sama seperti saat kulihat pertama kali, tiga tahun yang lalu!
Pemandangan serupa terjadi kesesokan harinya tatkali kami berkunjung ke satu kantor. Petugas keamanan juga melakukan hal seperti kompatriotnya di atas.
Dalam perjalanan pulang ke asrama, pikiran melayang pada orang2 yang dari kemarin kulihat. Pekerjaan mereka sebenarnya sangat sederhana, dan mungkin bagi sebagian orang dianggap nggak penting2 amat. Tetapi mereka melakukannya dengan begitu semangat, serius, dan penuh dengan keramahan. Paling tidak itulah yang muncul diluarnya. Sehingga, hal-hal yang sepele tadi terasa sangat membantu dan memudahkan orang lain. Setiap orang menganggap penting pekerjaannya, dan bangga bisa melaksanakannya. Ya, mereka mampu memberikan nilai tambah pada pekerjaan2 sepele yang menjadi tanggung jawabnya. Ini mungkin mengapa bangsa negeri ini dikenal sebagai pekerja keras, dan pantaslah kalau prestasinya selama ini begitu mengkilat. Barangkali juga ini yang dikatakan oleh Tuhan, bahwa "Tuhanku, sebetulnya tak ada yang sia2 dari apa yang Kau ciptakan'- termasuk beberapa pekerjaan remeh temeh tadi....
Andai ku bisa seperti mereka....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar