28 Mei, tepat sepuluh tahun yang lalu, jutaan bayi lahir untuk mengisi bumi. Salah satu bayi yang tangisnya memecah kesunyian pagi itu adalah kamu anakku, Faisal Loui Farahan. Terima kasih pada Tuhan yang telah memberi, bukan saja penghibur dan amanah, tapi juga penguji kesabaran yang andal. Nggak tahu, apakah selama ini dapat kulalui dengan baik ujian kesabaran itu, yang jelas, aneka pelajaran kehidupan ternyata dianugerahkan juga olehNya bersamaan dengan kahadiranmu.
Ketika mamamu dinyatakan positif mengandung dirimu dalam rahimnya, itu adalah jawaban akan setahun penantian. Juga, adalah tiga bulan sesudah seorang dokter bilang kalau mungkin nggak akan terlahir seorang anakpun dari rahim mamamu. Ini mengajarkan bahwa kita, manusia, tidak boleh sok tahu dan harus senantiasa berusaha dan berdoa.
Ketika, di tahun pertama usiamu begitu sering sakit kau derita. Itu adalah caramu mengingatkan kami bagaimana seharusnya kami mengurus adik-adikmu kelak.
Ketika satu saat kita berbincang dan berandai-andai. Kutanya, "Andai kita hari ini minta pada Tuhan dan Tuhan akan mengabulkan apa yang kita minta, apa yang akan kau minta, anakku?" "Kakak akan minta jangan sesak nafas lagi, biar bisa bebas main kayak teman-teman". Sebuah jawaban yang tak kami sangka. Jawaban yang mengingatkan kami akan kesederhanaan, kepolosan, dan kemerdekaan.
Ketika kubilang untuk menyalin angka-angka dari tabel perkalian bilangan untuk memudahkan penyelesaian PR-mu, kau berkeras untuk menjumlahkan angka-angka satu demi satu. Maka saat itu sebenarnya Kau sedang mengajarkan kepada kami, demikianlah hendaknya cara menapaki kehidupan: bertahap, hati-hati dan sesuai dengan kaidah yang berlaku layaknya logika penjumlahan berulang dalam perkalian.
Ketika kau ngotot minta untuk ditemani belajar meski hari telah larut malam, sebenarnya kau sedang mengujiku: sesuaikah omongan dengan tindakanku sekaligus mengajariku bahwa dalam banyak hal, bicara saja tidak cukup, perlu tindakan nyata.
Dan, ketika kau bicara keras pada kami, itu sebenarnya caramu mengingatkan kami untuk selalu berendah hati dan selalu mengajarkan kelembutan....
Selamat ualang tahun anakku, terima kasih atas ujian2mu. Rahmat dan kasih sayang Tuhan Maha Kuasa mudah2an selalu menyertaimu.
Selamat ulang tahun anakku, terima kasih atas pelajaran kehidupan yang kau berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar