06 Februari 2009

Seafood + Durian Medan = Surga/Neraka

Hari ini Jumat pertama bulan Februari 2009. Sudah sejak dua tahun yang lalu, saya tidak pernah lagi ngantuk atau jatuh tertidur pada saat dengar kutbah khatib Shalat Jumat. Sebuah kebiasaan yang sering menghinggapi saya ketika tengah hari menjelang setiap Jumat. Lalu, kenapa tiba-tiba kebiasaan itu jadi hilang? Jadi begitu khusukkah saya setiap Jumat? Mungkin iya, mungkin tidak... hehehe. Ada cerita dibalik semua itu. Ini dia ceritanya.

Jumat, pukul 12.00, duatahun yang lalu, Masjid Agung Medan (atau apalah namanya, letaknya sejajar dengan Hotel Garuda). Hari itu adalah hari terakhir dari sebuah pelatihan kantor yang saya terlibat didalamnya. Sudah seminggu saya dan beberapa teman berada di Medan untuk melakukan sebuah pelatihan setelah dua minggu sebelumnya melakukan pelatihan yg sama di Jogja.

Ketika tiba di medan hari Minggu sore, pelatihan dilaksanakan Senin-Jumat, kebetulan di dalam rombongan ada kawan, biasa di sebut si kumis di sini, yang habitatnya dulu di Medan. Maka selepas makan malam, diajaknyalah kami muter-muter keliling kota Medan, entah lihat apa, wong udah malem dan gelap. Tapi yg jelas malam itu, kami menikmati duren Medan. Nah, di sini mulai timbul was-was, secara, dulu waktu tugas di Jambi saya pernah mabuk duren karena kebanyakan makan duren dalam satu kesempatan (mumpung murah!). Anda yg pernah mabuk duren mungkin tahu gimana nggak enaknya badan kita.... Mengingat itu, malam itu saya hanya mencicipi sedikit saja duren Medan, padahal mestinya sudah tak boleh, kata dokter sih. Dan memang, efek yang timbul begitu dahsyat, kepala pusing, cumleng, mungkin tensi langsung naik waktu itu. Tapi, untuk menghobur diri, waktu itu dalam hati ku bilang, "ah, karena capek aja nih...!" Balik ke Hotel langsung tidur...zzzzzz.

Bangun tidur badan terasa agak enteng, berarti bener karena capek bukan karena curen, guman dalam hati. Terus, mulailah pagi itu hingga empat hari ke depan aktivitas pelatihan. Sialnya, karena ada beberapa kawan yg kebetulan tinggal atau dinas di Medan, dan kebetulan mereka kawan-kawan yang baik hati dan tak sombong (hihihi) setiap malam ada undangan untuk makan malam, tentu disertai dengan hidangan cuci mulut: duren!!! Jadilan minggu itu secara dalam tiga hari berturut2 saya konsumsi duren. Puncaknya pada Rabu malam, setelah menikmati hidangan laut seperti cumi, kepiting, dan udang, dilanjut lagi dengan cuci mulut duren. Duren pahit pula. Kata orang duren pahit kadar alkoholnya paling tinggi? Pada Kamis pagi, badan sudah sangat tidak enak. Hingga sorenya, bahkan untuk menghilangkan ketidakenakan tersebut saya coba treadmill pada Kamis sorenya. Nah, pada saat inilah saya mulai curiga, ada yg tak beres dengan tekanan darah saya. Kulihat catatan pulse di treadmill sudah di atas 150, wah.... Pantesan kepala udah berat dan berasa mau pingsan!

Akhirnya aktivitas treadmill sore itu diakhiri, mandi dan istirahat. Rencana hari itu mau tidur cepat, maklum selama pelatihan selalu tidur di atas jam 11. Eh..., ternyata nggak bisa juga, karena ngobrol ngalor ngidul. Bernjak ke ktempat tidur kira-kira mendekati tengah malam. Kepusingan yang dari tadi sore, belum juga berkurang. Tidur nggak nyenyak. Tetapi bisa juga tidur juga, seingat saya, ketika terkahir lihat jam sebelum kahirnya tertidur waktu sudah menunjukkan pukul 2 lewat.

Hari Jumat, sesuai jadwal pelatihan hanya sampai sebelum Jumatan. Setelah jumatan ada acara penutupan dan siap-siap pulang keesokan harinya. Meskipun di saat2 akhir ternyata ada perubahan rencana, Jumat malam akan langsung ke Brastagi bersama beberapa teman. Kira-kira jam 11.30 habis kelas, langusng makan siang. Di sini, badan makin terasa nggak enak. Tapi nggak terlalu dipikirin, nanti aja pas jumatan istirahat yang nyaman di dalam masjid waktu khatib baca kuthbah! hehehehe....

Begitu masuk masjid, ternyata mulai shalat jumat masih lama, bukan jam12 seperti di Jakarta. Maka begitu selesai shalat sunnat, langsung ambil posisi siap untuk tidur sambil duduk. Dan untuk beberapa saat saya tertidur sangat pulas. Begitu pulasnya, sampai ketika muazin mulai azan, saya begitu kaget dan terbangun. Nah, pada saat bangun inilah tiba-tiba saya mengalami pusing yang amat luar biasa. Saya pikir ini karena kaget, bangun tiba2 dari tidur. Duduk pulak. Saya coba tarik napas dalam-dalam, tapi tak hilang juga itu pusing. Beberapa saat berikutnya, detak jantung terasa lebih kencang dari biasanya, dan ini yang terkencang dalam sejarah kehidupan saya. Perasaan mulai nggak enak. Apalagi, taelapak tangan dan kaki tiba-tiba terasa sangat dingin dan pucat pasi. Waauuww!!! "Is it the time for me, Ya Allah?" tanyaku dalam hati. Kebayang di kepalaku, wajah-wajah manusia tercintaku secara bergantian, almarhum ibuku, almarhum bapakku, istriku anak-anakku. Juga terlintas di benakku, what a time... gw lagi shalat jumat ini... hihihihi.

Sejenak kemudian kukumpulkan setiap kekuatanku untuk bangkit dan pergi ke dokter, entah dimana pulak tempat dokter di situ. Tapi, posisi tempat dudukku begitu jauh dengan pintu keluar. Ada kekhawatiran kalau kupaksakan berdiri dan jalan aku akan jatuh, dengan kepuyengan yang dahsyat waktu itu. Akhirnya kutengok kiri kanan untuk melihat teman-teman yang tadi bareng ke masjid. Nun, di ujung sahf sana kulihat seorang teman lagi khusyuk menyimak azan. Pingin bertepuk tangan kasih kode ke kawan ini utnuk menghampiriku, tapi ini di masjid bah, lagi ada orang azan pulak. AKhirnya, untuk sekedar menarik perhatian, aku gerser posisi dudukku agak menjorok ke depat sehingga keluar dari shaf. Dengan terus menoleh ke sebelah kanan, berharap kawan yang ada di ujung shaf tertarik untuk melihat ke arahku yang keluar dari shaf. Kutunggu beberapa saat, tidak ada tanda-tanda kawan ini akan menoleh ke sebelahku. Hingga azan selesai.

Begitu selesai azan, tiba-tiba kawan ini menengadahkan kepala dan menoleh ke arahku. Langsung aku lambaikan tangan memanggil agar kawan ini datang ke tempat aku duduk. Begitu melihat kode dariku, kawan ini langusng beranjak, dan aku bilang, "Antar gw ke dokter, kepala pusing berat". Jadilah, aku keluar dari masjid dengan digandeng kawan ini, panggil becak motor, cari klinik yang kebetulan nggak jauh dari masjid. Masuk ke ruang periksa, tensi! Hasilnya tekanan darah waktu itu 220/110. Wooow!!! Dalam hati, "I Was CLosed Enough to Death!!!" Yahh... seafood+duren medan= surga (karena gw lagi shalat jumat... hehehehe). Efeknya, sejak itu, saya nggak pernah nagntuk lagi setiap Jumatan. Ngeri!!! hehehe

Tidak ada komentar: