09 Oktober 2008

Pangeran Diponegoro Bilang Bapak Nggak Ke Sini...!


Anda yang tinggal di Jakarta tentu mengenal harian ibukota ini, Warta Kota. Sebuah harian yg isinya lumayan lengkap dan informatif, dan murah! Saya mulai membaca koran ini kira2 tepat dua tahun yang lalu. Ketika pindah kantor ke tempat yg sekarang ini, ada satu anggota yg setiap hari beli Warta Kota di KRL untuk dibaca di kantor. Nah, dari sini saya jadi keterusan baca Warta Kota sampai-sampai sekrang ini setiap hari istri di rumah selalu beli Warta Kota.

Ada satu rubrik di halam depan koran ini, tepatnya di pojok kiri bawah, yang selalu saya baca. Namanya 'Mesem Yee...', rubrik ini berisi cerita-cerita lucu dari kehidupan keseharian kita. Ada satu cerita yg saya masih ingat betul meski ini saya baca dua tahun yang lalu. Cerita ini, bagi saya, begitu kuat pesan moralnya, sampai2 cerita ini sering saya gunakan untuk ilustrasi tentang keteladanan di kelas-kelas pelatihan di kantor, saat saya menjadi fasilitator.

Begini kisahnya,

Suatu hari di kelas si Bedul (nama tokoh di Mesem Yee...) ada pelajaran sejarah. Kebetulan hari itu topiknya adalah tentang kisah perang Pangeran Diponegoro. Mungkin karena kecapekan, Pak Guru menyuruh muridnya baca sendiri kisah Pangeran Diponegoro, dan Pak Guru hanya duduk di kursi guru di depan kelas. Didukung dengan angin yg mengalir secara sepoi-sepoi, Pak Guru ini diserang rasa kantuk hebat. Maka, tertidurlah dia.

Ternyata ada seorang murid, yg dari tadi memperhatikan perilaku Pak Guru ini. Maka, setelah beberapa lama, majulah sang murid ini ke meja Pak Guru. "Pak,... Pak....?!" Panggil murid tersebut berusaha membangunkan Pak Guru. Pak Guru kaget, "Ya... ada apa??!"

"Bapak kok tidur?" tanya sang murid penasaran.

"Oohh... nggaakk, ehmm... ini... Bapak ini sedang pingin ketemu dengan Pangeran Diponegoro. Makanya Bapak tiduran biar mimpi ketemu sama Pangeran Diponegoro. Jadi, kalian baca kisahnya di buku, tadi Bapak ngobrol dengan Pangeran Diponegoro lewat mimpi", jawab Pak Guru ngeles, sambil mencoba meyakinkan sang murid. "Ooh, gitu...", sang murid maklum.

Minggu depannya, dalam pelajaran sejarah lagi. Pak Guru dengan semangat bercerita tentang Perang Padri. Di tengah-tengah ceritanya, Pak Guru melihat sang murid yang kemarin mengganggu tidurnya, keliahatan mengantuk dan jatuh tertidur. Dibiarkannya sang murid tidur untuk beberapa saat. "Mungkin kecapekan", pikir Pak Guru. Akan tetapi, sampai waktu pelajaran mendekati habis, sang murid belum juga bangun. Maka, Pak Guru mendekat ke meja sang murid. Diketoknya meja sang murid. Begitu mendengar ketokan di meja, terbangulah sang murid, dan betapa kagetnya dia mendapati Pak Guru sudah berada persis di depannya.

Pak Guru, dengan senyum kemenangan, bertanya, "Nak, kok kamu tertidur?"

"Eh... iya pak, anu... saya mimpi kok", jawab sang murid kagok.

"Oh gitu? Memangnya, mimpi apa kamu?" lanjut Pak Guru sambil senyum kecut.

"Anu... Pak... saya mimpi ketemu sama Pangeran Diponegoro!" Sahut sang anak cepat.

"Ah....! Apa kata Pangeran Diponegoro kalau gitu?" tanya Pak Guru sambil nyegir.

"Pangeran Diponegoro bilang, Bapak kemarin tidak ke sini!!" jawab sang murid cepat.

"??#@$&&!@", Pak Guru bengong....



Tidak ada komentar: