26 Desember 2013

Tanggung jawab, Peduli dan Memaafkan

Alkisah pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khatab. Seorang gembala lalai akan binatang gembalaannya hingga mereka memakan tanaman di kebun seseorang. Tanaman di padang pasir itu habis dimakan binatang. Murkalah Sang Pemilik tanaman. Begitu murkanya, sampai-sampai dia membunuh Sang Gembala.

Keluarga Sang Gembala tidak terima dengan pembunuhan ini. Mereka menghadap Khalifah Umar dan menunutut balas, qisash!

Syahdan, diputuskanlah hukum qisash pada Si Pemilik tanaman. Pada hari H pelaksanaan hukuman terhukum minta ijin kepada Khalifah Umar untuk menemui keluarga guna menunaikan sejumlah tanggung jawab yang belum terselesaikan. Khalifah Umar, khawatir terhukum akan melarikan diri, menolak memberikan ijin.

Maka, datanglah seorang sahabat menghadap Khalifah dan memintanya untuk memberikan ijin kepada terhukum. Sahabat ini memberikan jaminan kepada Khalifah: kalau nanti Terhukum melarikan diri, dia yang akan menggantikan posisinya sebagai terhukum!

Lalu, datanglah saat pelaksanaan qisash. Dan, Terhukum ternyata hadir. Umar bertanya, "Hai Fulan, kenapa engkau tidak melarikan diri selagi peluang itu ada?"

"Aku memang punya peluang untuk melarikan diri. Tapi aku takut kepada Allah. Takut satu hari nanti orang berkata bahwa di kolong langit ini sudah tidak ada lagi orang yang mampu bertanggung jawab."

Khalifahpun lalu bertanya kepada Sahabat. "Mengapa engkau mau menjadi jaminan Si Fulan?"

Sahabat menjawab, "Aku takut pada Allah. Takut satu haru nanti orang berkata bahwa di kolong langit ini sudah tidak ada lagi orang yang peduli pada saudaranya."

Demi mendengar percakapan ini, keluarga penggembala berkata kepada Khalifah Umar bahwa mereka telah memaafkan Pemilik Tanaman dan meminta Khalifah untuk membatalkan hukuman qisash. "Mengapa demikian?" tanya Khalifah heran.

Keluarga Penggembala itu menyampaikan alasannya, "Kami takut kepada Allah. Takut satu hari nanti orang berkata bahwa di kolong langit ini sudah tidak ada lagi orang yang mau memaafkan saudaranya."

Maha Suci Allah..., Dzat yang membolak-balikkan hati.

dari khutbah Jumat 6/12/13 @Masjid Pertamina Cilacap.

Tidak ada komentar: