17 Maret 2010

Cuci Darah

'Ini harus dilakukan cuci darah! Ureum Anda terlalu tinggi....'

Itulah kalimat yang diucapkan oleh dokter yang menangani saya waktu diopname di RS St. Antonius Pontianak. Hari itu Kamis tanggal 4 Maret 2010. Fungsi ginjal dapat dilihat dari kandungan ureum dan kreatinin di dalam darah kita. Tingginya kadar ureum dan kreatini dalam darah menunjukkan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan sampah protein ini keluar tubuh melalui air seni. Jadilah para sampah ini mengalir dalam darah kita. Akibatnya, yang jelas bisa dirasakan apabila kadar ureum dalam darah tinggi adalah adanya rasa mual berkepanjangan. hari itu, berdasarkan hasil tes darah, uruem saya 413 dari kadar normal dalam darah adalah maksimal 50 mg/liter darah. satu angka yang luar biasa di atas normal! Kretaini saya lebih dari 14, padahal normalnya harus kurang dari 5!

Jadilah hari itu vonis bahwa saya harus menjalani terapi cuci darah! Kamis sore akhirnya saya didorong ke ruang hemodialisys (HD), istilah kerennya cuci darah. Rasa penasaran yang selama ini saya pendam, seperti apa sih cuci darah?, hari itu terpuaskan sudah. Satu proses selama 3 jam yang harus saya lalui hanya dengan berbaring tenang, tanpa boleh bergerak sedikitpun karena dua jarum menancap di tangan dan paha saya. Satu hal yang amat melelahkan, tapi harus dijalani dan dinikmati.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Pak bas, cuci darah karena CKD atau AKD? kalau CKD itu turunnya fungsi ginjal secara progresif... kalau AKD itu turunnya fungsi ginjal agresif... kalau AKD itu bisa balik normal lagi kalau diketahui dan diobati penyebab sakit yg menyebabkan turunnya fungsi ginjal. Kalau usia produktif sebaiknya CAPD aja pak.... Btw dari info yang saya dapat utk suplemen sebaiknya bapak minum gamat dan spirulina... ayah saya jg gagal ginjal...

Unknown mengatakan...

mbak rahmah,

kalau saya CKD. Memang dari ngobrol2 dgn beberapa orang dan dokter ada yg menyarankan CAPD.
Boleh juga tuh info ttg suplemennya... bisa lbh detil? kalau boleh lewat email. Tks