04 November 2008

Selamat Datang Anakku, Jadilah Engkau Perhisanku

Satu, dua, tiga... dst kadang-kadang hanyalah deretan angka. Tetapi ada saatnya dimana deretan angka itu menjadi begitu pentingnya. Penambahan dari dua ke tiga, tiga ke empat dst sampai dengan angka sepuluh, bisa berarti penantian panjang yang dibalut dengan kecemasan, kepenasaran dan harapan. Mau tahu, di saat yang bagaimana deretan angka-angka tadi begitu bermakna? Buat Anda yang sudah berkeluarga dan kebetulan begitu disayang sama Tuhan dengan diberkahi keturunan, mungkin pernah merasakan saat-saat itu. Ya, tatkala menunggui isteri mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan sang buah hati.

Itulah yang saya alami sepuluh hari yang lalu, tepatnya tanggal 24 Oktober 2008. Sepanjang subuh hingga tengah hari, saya begitu sibuk memperhatikan pergerakan angka-angka itu, dari empat menuju sepuluh sambil menyaksikan isteri yang berjuang menahan rasa sakit, entah kayak apa. Tadinya pergerakan angka-angka itu bergitu lamban, tapi, begitu menjelang waktunya orang bersiap akan menunaikan shalat jumat, pergerakan angka-angka itu menjadi begitu cepatnya. Lima, enam, tujuh, dan... lahirlah seorang jabang bayi laki-laki, tepat pada pukul 12.05. Fakih Maliq, begitulah saya dan isteri serta para kakaknya memanggil si jabang bayi itu. Selamat datang anakku, jadilah engkau perhiasanku....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak Bas...
Selamat atas kelahiran puteranya!